Ad blocking atau pemblokiran iklan merupakan plugin yang biasa dipasang untuk menghapus atau menghilangkan konten iklan di halaman web. Saat halaman website sedang dimuat, pemblokiran iklan akan melihat skrip situs dan membandingkannya dengan daftar situs, apakah terdapat skrip yang dibuat untuk diblokir atau tidak. Jika ditemukan, pemblokiran iklan akan otomatis memblokir iklan yang dipasang di halaman web tersebut. Pemblokiran iklan akan memungkinkan pengguna dengan mudah memblokir iklan, pelacak, serta skrip pihak ketiga lainnya.
Apakah Pemblokir Iklan Perlu Dikhawatirkan?
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, pemblokiran iklan merupakan plugin yang biasa dipasang untuk menghapus atau menghilangkan konten iklan di halaman web. Pemblokir iklan memblokir atau menghilangkan semua iklan di halaman web. Ad blocking menargetkan jenis iklan yang mengganggu, seperti iklan pop-up dan iklan spanduk yang tiba-tiba muncul menghalangi visual pengguna. Selain itu, mereka juga memblokir hal-hal yang dapat membahayakan privasi pengguna, seperti kode pelacakan yang memberi informasi kepada pemilik website tentang aktivitas pengunjung di suatu halaman.
Jadi dengan penggunaan ad blocking ini, pemilik website tidak dapat memperoleh prospek dari konten iklan yang dipasangnya, juga tidak dapat mengetahui seberapa lama seorang pengunjung melihat halaman atau berada di halaman web yang mereka kunjungi. Sehingga penggunaan ad blocking dikhawatirkan oleh pemilik website terutama website bisnis, yang memperoleh keuntungan dari website. Karena pemblokiran iklan ini memiliki pengaruh terhadap situs web, terlebih jika pemilik website memanfaatkan websitenya untuk memasarkan produk bisnisnya. Jika pengguna memasang ad blocking pada perangkatnya, maka pengguna tidak dapat melihat penawaran produk yang dipasang pemilik website.
Pemblokiran Iklan Dapat Mempengaruhi Situs Web Anda
Ad blocking memberikan manfaat bagi pengguna yang merasa terganggu dengan keberadaan iklan di halaman web. Namun, ad blocking juga membawa dampak buruk bagi pemilik website terlebih pebisnis yang menggunakan website untuk menjalankan bisnisnya. Berikut ini cara pemblokiran iklan dapat mempengaruhi website Anda:
- Mengacaukan analisis kampanye beriklan Anda
Karena ad blocking memblokir skrip iklan dan analitiknya, pebisnis pemilik website akan mengalami kesulitan mengumpulkan data yang dapat memberikan wawasan tentang perilaku pengunjung website. Setiap pengguna yang memasang ad blocking tidak akan terlihat di analisis website Anda. Misal, terdapat 200 pengunjung di website Anda, 10% diantaranya menggunakan ad blocking, maka 20 pengunjung dari 200 pengunjung tersebut tidak terlihat oleh Anda. Padahal bisa saja, 20 pengunjung tersebut merupakan konsumen potensial bisnis Anda dibanding 180 pengunjung sisanya Website Anda masih berfungsi dengan baik, hanya saja Anda kehilangan sebagian data marketing akibat pemasangan ad blocking.
- Mengacaukan pengalaman pengguna
Ketika pengguna menggunakan ad blocking, maka mereka tidak akan dapat melihat konten iklan yang dipasang oleh pemilik website. Kemudian, konten iklan yang diblokir tidak digantikan dengan konten lainnya, sehingga terlihat space yang begitu jauh antara jarak tulisan satu dengan yang lainnya. Tampilan halaman website tersebut akan terlihat seperti konten yang hilang atau halaman website yang rusak. Hal inilah yang membuat pengalaman pengguna menjadi tidak menyenangkan. Jika pengguna tidak menggunakan ad blocking, pengguna dapat melihat iklan tersebut dan susunan dalam konten akan terlihat rapi tanpa ada space yang kosong.
Baca juga: Hati-Hati Ads Fatigue Pada Kampanye Iklan Bisnis Anda
Yang Harus Dilakukan Pengiklan dan Pemilik Website
Sebagian pengiklan dan pemilik website mungkin akan mengalami masalah dengan pengguna yang memasang ad blocking ini. Tapi sayangnya tidak ada cara untuk menghilangkan ad blocking ini dari perangkat pengguna selain melakukan cara yang lebih cerdas untuk melakukan strategi pengiklanan yang lebih efektif agar anggaran biaya iklan tidak terbuang sia-sia. Berikut tips yang dapat dilakukan pengiklan dan pemilik website terhadap pengguna yang menggunakan pemblokiran iklan.
1. Memastikan konten iklan yang dibuat bekerja baik untuk audiens
Alasan pengguna menggunakan ad blocking adalah karena konten iklan yang mengganggu pengunjung saat mengunjungi halaman website. Untuk itu, Anda harus memastikan bahwa konten iklan yang Anda buat tidak mengganggu visual pengguna dengan membuat konten yang relevan dan menarik untuk dilihat, serta menempatkan iklan di bagian yang tidak mengganggu pengguna. Anda bisa mendiskusikannya dengan digital marketing agency terpercaya yang akan membantu anda membuat konten iklan yang baik dan relevan. Mulai dari kaidah digital marketing hingga jasa desain konten yang meminimalisir ad blocking.
Anda dapat memaksimalkan penggunaan konten iklan yang benar-benar akan tepat sasaran terhadap audiens Anda. Targetkan audiens Anda dan memanfaatkan platform iklan lain seperti dari layanan iklan berbayar di media sosial. Perhatikan metrik hasil Anda menjalankan kampanye iklan. Jika terlihat penurunan yang nyata, sudah waktunya melakukan perubahan pada kampanye periklanan Anda.
2. Fokus pada keterlihatan iklan
Penipuan iklan digital selalu menjadi permasalahan bagi pengiklan. Tidak sedikit oknum yang sering membuat konten iklan clickbait, yang menyebabkan pengguna menjadi malas melihat iklan dan akhirnya memasang ad blocking. Membuat tampilan iklan yang menarik, tidak menebar janji palsu dan tawaran palsu, akan membuat audiens menjadi tertarik dengan iklan yang Anda buat. Anda harus mendapatkan hati audiens agar Anda tahu seberapa banyak iklan Anda benar-benar dilihat oleh audiens.
3. Menentukan jangkauan iklan yang relevan
Menentukan jangkauan iklan dengan target audiens yang telah diatur sesuai tujuan kampanye iklan Anda akan lebih efektif untuk bisnis Anda, daripada asal memasang iklan di website atau platform lain tanpa tujuan periklanan yang tepat. Jangkauan iklan yang relevan akan lebih tepat melaporkan hasil yang efektif, yang audiensnya tepat melihat iklan Anda. Jadi iklan Anda tidak hanya menjangkau audiens yang lebih luas, tapi juga mempromosikan konten yang relevan, bermanfaat, dan menarik bagi audiens yang melihatnya. Gunakanlah platform beriklan yang sesuai dengan tujuan dan jangkauan iklan Anda.
4. Menggunakan pendekatan yang lebih mengenai audiens
Jika audiens Anda merasa terganggu dengan iklan yang dipasang di website Anda atau audiens Anda tidak tertarik melihat konten iklan di media sosial, maka Anda dapat menggunakan konten iklan yang lebih intim, yang dapat menghubungkan Anda dengan audiens secara lebih dekat. Anda dapat menggunakan pendekatan email marketing untuk mengirimkan konten iklan Anda. Saat ini tidak ada yang tidak menggunakan email. Karena untuk membuat media sosial perlukan email. Maka menggunakan email untuk beriklan merupakan pendekatan yang lebih mengenai audiens Anda. Audiens Anda akan membuka pesan iklan Anda dan mereka akan mengetahui penawaran yang Anda buat untuk mereka.
Baca juga: 6 Tips Membuat Campaign Iklan yang Lebih Persuasif
Selain itu, Anda juga dapat meningkatkan traffic website untuk memperkenalkan produk maupun konten di website Anda. Sehingga Anda tidak perlu terlalu bergantung dari iklan yang Anda pasang di halaman website Anda. Ada banyak cara untuk meningkatkan traffic website, salah satunya adalah dengan membangun internal link yang kuat dan relevan. Setiap halaman baru yang diindeks dengan bantuan internal link dapat memberi kesempatan bagi Anda untuk muncul di mesin pencari dan mengarahkan traffic organik ke website Anda.