DIFITECH – Digital Marketing Agency

Targeting Meta Ads: 5 Teknik Menemukan Audiens “Siap Beli”

Targeting Meta Ads

Kenapa Targeting Adalah Jantung Meta Ads

Di dalam ekosistem Meta Ads, kualitas targeting adalah penentu hidup-matinya sebuah campaign. Iklan dengan desain visual dan copywriting terbaik sekalipun bisa gagal total jika audiens yang melihatnya tidak relevan.

Algoritma Meta mengandalkan miliaran data perilaku, minat, dan demografi untuk menentukan siapa yang akan melihat iklan Anda. Jika Anda tepat dalam menentukan target, maka:

  • CPC turun karena iklan lebih relevan. 
  • CTR & engagement meningkat karena audiens merasa konten sesuai minat. 
  • Peluang konversi membesar karena iklan disajikan pada orang yang memang “siap beli”. 

📌 Data Meta (2024): Kampanye dengan targeting audiens relevan mencatat CPC 21% lebih rendah dan konversi 33% lebih tinggi dibanding kampanye dengan targeting luas tanpa segmentasi.

Targeting Meta Ads

5 Teknik Targeting untuk Menemukan Audiens “Siap Beli”

1. Core Audience: Fondasi Targeting di Meta Ads

Core Audience adalah lapisan target dasar berdasarkan demografi, lokasi, minat, dan perilaku. Di Meta Ads, ini adalah “pintu masuk” untuk menjangkau cold audience yang belum pernah mengenal brand Anda.

Langkah Optimasi:

  • Lokasi: Gunakan radius targeting untuk bisnis lokal atau filter negara/kota spesifik untuk e-commerce. 
  • Usia & Gender: Sesuaikan dengan buyer persona yang sudah teruji. 
  • Interest & Behavior: Pilih minat yang langsung berkaitan dengan produk/jasa, hindari interest terlalu luas. 
  • Connection: Pilih “People connected to your page” jika ingin audiens yang sudah pernah terhubung. 

💡 Tips Agency DIFITECH:
Gabungkan 2–3 interest relevan lalu pecah menjadi beberapa ad set untuk A/B test. Hindari memasukkan terlalu banyak interest dalam satu ad set karena sulit mengukur performa masing-masing.

2. Custom Audience: Targetkan Audiens yang Sudah Kenal Brand

Custom Audience memberi Anda kemampuan menjangkau orang-orang yang sudah pernah berinteraksi dengan bisnis, baik secara online maupun offline.

Baca Juga :  Strategi “Agency Level” Google Ads: 10 Jurus Menggandakan ROAS

Sumber Data Custom Audience:

  • Website Traffic (aktifkan Pixel Meta untuk tracking). 
  • Daftar Pelanggan (email/nomor telepon dari CRM). 
  • Interaksi Facebook/Instagram (like, comment, share, video views). 
  • Pengguna Aplikasi (jika bisnis memiliki app). 

📌 Keunggulan: Custom Audience biasanya mencatat CTR 2–3x lebih tinggi dibanding Core Audience karena mereka sudah familiar dengan brand.

3. Lookalike Audience: Gandakan Audiens Berkualitas

Lookalike Audience (LLA) adalah audiens baru yang “mirip” dengan audiens sumber (Custom Audience) Anda. Ini adalah teknik scale yang sangat efektif di Meta Ads.

Best Practice Lookalike:

  • Gunakan seed audience minimal 1.000 orang dengan kualitas tinggi, misalnya pembeli dalam 90 hari terakhir. 
  • Ukuran LLA: 
    • 1%: Mirip paling akurat, cocok untuk budget kecil. 
    • 3–5%: Lebih luas, cocok untuk scale up. 
  • Gunakan Value-Based Lookalike jika punya data pembelian dengan nilai transaksi. 

💡 Tips Agency DIFITECH: Buat beberapa LLA (1%, 3%, 5%), jalankan A/B test, dan fokus scale pada performa terbaik.

4. Interest Tersembunyi dari Kompetitor

Meta Ads Manager menyimpan banyak interest yang tidak langsung muncul saat diketik. Untuk menemukannya, Anda bisa memanfaatkan Audience Insights atau tool pihak ketiga.

Langkah:

  1. Analisis page kompetitor → lihat minat & perilaku audiens mereka. 
  2. Gabungkan interest spesifik + perilaku pembelian. 
  3. Uji kombinasi interest ini di ad set terpisah. 

📌 Contoh: Untuk brand skincare, selain interest “Skincare” tambahkan interest “Beauty Blogger” + perilaku “Online Shoppers”.

5. Retargeting Berbasis Perilaku

Retargeting adalah strategi “pengejaran” terhadap audiens hangat hingga mereka melakukan pembelian. Di Meta Ads, retargeting berbasis perilaku bisa meningkatkan ROI secara signifikan.

Jenis Retargeting Efektif:

  • View Content: Targetkan mereka yang melihat halaman produk. 
  • Add to Cart: Berikan diskon/bonus untuk mendorong checkout. 
  • Video View ≥50%: Tawarkan iklan lanjutan dengan penawaran khusus. 
Baca Juga :  Onboarding Bersama Agency: Akses yang Harus Dibagikan & Data yang Perlu Disiapkan

💡 Tips Agency DIFITECH: Gunakan Dynamic Product Ads (DPA) untuk menampilkan produk yang sudah pernah dilihat oleh audiens.

Blueprint Funnel Targeting Meta Ads

Tahap Funnel Jenis Audience Sumber / Teknik Ukuran Audiens Ideal Persentase Budget Disarankan Tujuan & Strategi
Cold Audience Core Audience Demografi, lokasi, minat, perilaku 500 ribu – 2 juta 40–50% Bangun awareness, tes kombinasi interest + behavior.
Lookalike Audience (1%, 3%, 5%) Seed dari pembeli 90 hari terakhir 300 ribu – 1,5 juta per % 20–30% Jangkau orang mirip pembeli berkualitas.
Warm Audience Custom Audience – Engagement Interaksi FB/IG 50 ribu – 300 ribu 10–15% Bangun hubungan, edukasi, soft-sell.
Custom Audience – Website Visitors Pixel Meta 30 ribu – 200 ribu 5–10% Dorong ke pembelian dengan penawaran khusus.
Hot Audience Retargeting Add to Cart / Checkout Pixel event ATC & Initiate Checkout 5 ribu – 50 ribu 5–10% Penutup penjualan dengan diskon/urgency.
Existing Customers Data pembeli 5 ribu – 30 ribu 5% Upsell & repeat order.

Studi Kasus DIFITECH: Kombinasi 5 Teknik

Brand: Fashion Retail Lokal
Masalah: ROAS rendah, banyak klik dari audiens yang tidak membeli.

Strategi:

  • Core Audience: Wanita 22–35 tahun, minat fashion, radius 5 km. 
  • Custom Audience: Pengunjung website 30 hari terakhir. 
  • LLA: 1% dari pembeli 90 hari terakhir. 
  • Interest Tersembunyi: “OOTD”, “Fashion Blogger”. 
  • Retargeting: Add to Cart tanpa checkout → diskon 10%. 

Hasil 30 Hari:

  • CPC turun 23%. 
  • CTR naik 35%. 
  • ROAS meningkat 41%. 

Tips Teknis Optimasi Targeting di Meta Ads

  1. Gunakan Campaign Budget Optimization (CBO) untuk membiarkan Meta mengalokasikan budget ke ad set terbaik. 
  2. Pisahkan cold audience (Core, LLA) dan warm audience (Custom, Retargeting) dalam campaign berbeda. 
  3. Pantau Frequency → jika >3 dan CTR menurun, refresh kreatif. 
  4. Gunakan exclusion dengan tepat untuk menghindari overlap audiens. 
  5. Lakukan A/B test kreatif + audience setiap 7–14 hari. 
Baca Juga :  Menggunakan Google Ads untuk Jangkauan Iklan yang Lebih Luas 2021

Checklist Targeting Meta Ads

Setup Awal:

  • Core Audience sesuai buyer persona. 
  • Custom Audience dari data pixel/CRM. 
  • Lookalike 1%, 3%, 5% dari pembeli. 

Optimasi Mingguan:

  • Tes interest baru. 
  • Analisis performa tiap ad set. 
  • Refresh iklan untuk audiens dengan frequency tinggi. 

Retargeting:

  • View Content & Add to Cart. 
  • Video viewers ≥50%. 
  • Penawaran khusus untuk audiens hangat. 

Kesimpulan: Target Tepat = Penjualan Cepat

Targeting Meta Ads bukan sekadar memilih minat secara acak. Dengan kombinasi Core, Custom, Lookalike, interest tersembunyi, dan retargeting berbasis perilaku, Anda dapat membangun funnel iklan yang mengubah audiens dingin menjadi pelanggan setia.

🚀 Pesan DIFITECH:
Jangan biarkan budget Anda habis di audiens yang tidak relevan. Bangun strategi targeting yang terukur, pantau performanya, dan fokus scale ke audiens “siap beli” untuk pertumbuhan bisnis yang konsisten.

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp