Saat bisnis memutuskan bekerja sama dengan digital marketing agency, banyak yang berharap hasil instan sejak minggu pertama. Padahal, pemasaran digital yang sukses membutuhkan proses terstruktur dan terukur.
Setiap agency profesional memiliki tahapan kerja jelas agar strategi yang dibangun:
✅ tepat sasaran
✅ efisien
✅ dapat dikembangkan dalam jangka panjang
Artikel ini akan menjelaskan alur kerja ideal digital marketing agency, mulai dari audit hingga scale-up produksi penjualan.
1️⃣ Audit & Market Research
📌 Foundation Stage — Memahami Kondisi Bisnis & Peluang Market
Di tahap awal, agency akan:
- Menganalisis produk & positioning
- Mengidentifikasi kompetitor & peluang pasar
- Mengecek aset digital (web, pixel, CRM, konten, UGC)
- Mendeteksi kebocoran funnel penjualan
Output akhir:
✅ Data base untuk menyusun strategi yang realistis
✅ Hipotesis strategi yang akan diuji
Tanpa tahap ini, campaign berjalan berdasarkan asumsi, bukan data.
2️⃣ Strategy & Funnel Planning
📌 Blueprint — Menentukan Arah Pertumbuhan
Agency kemudian merancang:
- Customer journey (awareness → conversion → retention)
- Channel yang digunakan (Meta Ads, Google Ads, dsb.)
- Value proposition & messaging utama
- Budget & KPI prioritas
Ada 2 fokus strategi:
- Mengakuisisi pembeli baru
- Mengurangi biaya per penjualan (CPO/CAC)
Dokumen strategi wajib on-approval sebelum eksekusi.
3️⃣ Creative & Landing Page Production
📌 Execution Start — Mengubah strategi menjadi pengalaman pelanggan
Yang dikerjakan:
- Copywriting iklan
- Desain visual konten & UGC brief
- Pembuatan landing page yang terukur performanya
- Setup tracking & analytics
Mengapa creative penting?
Creative memberikan pengaruh terbesar pada performa iklan (60% faktor keberhasilan).
A/B testing creative menjadi bagian rutin sejak awal campaign.
4️⃣ Campaign Launch & Optimization
📌 Testing Phase — Mengumpulkan Insight dari Data Nyata
Tujuan utama fase ini:
- Menemukan kombinasi terbaik: audience + offer + creative
- Menurunkan biaya iklan tanpa mengorbankan kualitas leads
Yang dilakukan oleh agency:
- Monitor harian
- Optimasi keyword/audience
- Refine tracking & attribution
- Implementasi retargeting
Data testing adalah “bahan bakar” utama scale-up berikutnya.
5️⃣ Performance Analysis & Reporting
📌 Accountability — Menilai hasil dengan data yang transparan
Setiap bulan, agency menyampaikan:
- KPI: CPL, CAC, ROAS, CVR, Revenue
- Insight: apa yang berhasil, apa yang tidak
- Action plan bulan berikutnya
Yang membedakan agency profesional:
✅ Tidak hanya kirim angka → tapi strategi lanjutan yang jelas
6️⃣ Scale-Up & Automation
📌 Growth Stage — Memperbesar hasil yang sudah terbukti
Jika kombinasi yang efektif telah ditemukan:
- Budget dinaikkan bertahap (smart scaling)
- Memperbanyak konten/UGC/creative winning
- Lookalike audience dari buyer yang closing
- Marketing automation untuk meningkatkan repeat order
Agensi growth tidak hanya “menjaga campaign tetap jalan”
→ Tujuan utamanya adalah peningkatan revenue yang stabil.
Tahapan Kerja Agency dalam 1 Tabel
| Tahap | Fokus Utama | Output |
| Audit | Identifikasi masalah | Data & rekomendasi awal |
| Strategi | Susun rencana growth | Channel plan + KPI |
| Produksi | Siapkan aset kampanye | Creative + landing page + tracking |
| Testing | Uji & optimasi awal | Winning audience + offer |
| Reporting | Evaluasi dan insight | Action plan & forecast |
| Scale-up | Pertumbuhan terukur | Sales naik & biaya lebih efisien |
Berapa Lama Proses Ini Berjalan?
Sebagai gambaran:
- Bulan 1–2 → testing & learning
- Bulan 3–4 → scaling awal
- Bulan 5+ → growth yang semakin stabil
Growth marketing adalah proses iteratif, bukan hasil semalam.
Kesimpulan
Memahami proses kerja agency membuat bisnis lebih siap menjalankan kolaborasi, yaitu:
✅ ekspektasi jelas
✅ timeline terukur
✅ keputusan berbasis data
Full-funnel marketing yang kuat hanya bisa dicapai dengan pondasi strategi yang tepat di awal dan disiplin analisis di setiap langkahnya.
Agency yang benar-benar profesional tidak hanya menjalankan iklan — mereka membantu mengembangkan bisnis Anda secara menyeluruh.




