Definisi Branding
Branding adalah serangkaian aktivitas yang dilakukan untuk merepresentasikan sebuah brand di mata dan pikiran publik. Proses branding sendiri bertujuan untuk menciptakan keunikan di pikiran konsumen yang dilakukan melalui kampanye marketing dan iklan dengan tema yang konsisten.
Pertumbuhan wirausahawan atau entrepreneur yang kian subur di Indonesia berpotensi besar bagi kemajuan ekonomi bangsa Indonesia, bila dikelola dengan tepat. Ketepatan dalam melakukan branding menjadi salah satu kunci utama dalam menyukseskan sebuah usaha, serta membuatnya bertahan dalam ketatnya kompetisi di pasar lokal dan global.
Oleh sebab itu, seorang entrepreneur wajib memahami cara membranding suatu produk atau jasa dengan baik dan dari sinilah istilah “brandpreneurship” tercipta. Brandpreneurship adalah sebuah ideology yang mendorong entrepreneur untuk menguasai dan memahami pentingnya konsep branding.
Paradigma ini tercipta dari investigasi dan analisa yang dilakukan terhadap pergeseran market trend di bisnis dan perubahan-perubahan yang menyebabkan sukses atau gagalnya bisnis di abad ke-21. Brandpreneurship diharapkan dapat melahirkan produk unggulan yang mampu bertahan dan beradaptasi dengan strategi komunikasi jaman NOW, dengan menggabungkan teknologi dan konsep branding.
Oleh karena itu, brandpreneur tidak hanya terfokus dalam berbisnis dan mencari profit, namun juga mengembangkan inovasi, reputasi brand dan pembedanya.
Sebagai brandpreneurship pemula, yang mungkin masih bingung dalam mebedakan logo, brand, dan branding; dapat mencoba memaknai ketiga hal tersebut dengan mengibaratkan seorang manusia.
Logo merupakan wajah dari seseorang, sedangkan brand adalah keseluruhan utuh manusia tersebut (termasuk juga logo), dan branding merupakan serangkaian kegiatan yang dilakukan untuk mengomunikasikan siapa kita; memperlihatkan entitas diri kita, keunikan dalam diri, tidak hanya dari wajah, nama, namun juga sifat, kemampuan serta impian kita.
Dengan kata lain, brand memiliki makna yang lebih dalam dari pada logo. Logo berbentuk fisik dan dapat dilihat, brand merangkum keseluruhannya nilai-nilai dari entitas, seperti contohnya nama, simbol/logo, bentuk, iklan, slogan, maupun penggunaan kombinasi warna.
Logo dan brand berfungsi merepresentasikan identitas sebuah perusahaan dimata konsumen. Sedangkan branding merupakan kegiatan membangun sebuah brand tentang suatu merk product atau service dibenak konsumen; membuat identitas (termasuk logo) merupakan salah satu kegiatan branding secara keseluruhan.
Dalam upaya membentuk branding yang sukses, pertama-tama dibutuhkan usaha untuk membentuk sebuah brand yang baik. Terdapat empat hal yang dapat menjadi tolak ukur suatu brand dikategorikan sebagai brand yang baik, yaitu sederhana, bermakna, konsisten, dan mudah diterapkan.
4 Poin Penting di Tahap Awal Proses Branding
1# Sederhana
Membuat sebuah nama brand dengan kata sederhana, pendek atau yang mudah diingat dan diucapkan. Karena, bila memilih suatu nama yang rumit untuk diucapkan dan tidak mudah untuk diingat, sekalipun memiliki arti yang baik, justru membuat orang sulit untuk mengingatnya.
2# Bermakna
Memiliki makna, hal ini dapat berupa sebuah visi dan misi dari pemiliknya. Hal ini dapat diwujudkan melalui kualitas produk, sehingga berdampak pada kepuasan para pelanggan.
3# Konsisten
Konsisten dalam pemilihan nama, bentuk, maupun warnanya. Konsistensi sebuah brand akan berdampak pada kemudahan pembeli dalam mengenali identitas suatu produk atau jasa, serta membangun kepercayaan atas kualitas produk mereka.
Terlebih lagi saat ini banyak brand terkenal yang memiliki tiruannya. Hal ini sangat berguna agar konsumen lebih teliti kembali dalam membeli suatu produk yang orisinil.
4# Mudah Diterapkan
Memilih elemen desain, logo, dan bentuk yang mudah diterapkan ke berbagai jenis media dan ukuran sangat penting. Misalnya, ketika diterapkan pada stempel, billboard, kartu nama, hingga pada papan nama usaha, dan lainnya.
Sedangkan untuk pemilihan warna, disarankan untuk tidak menggunakan banyak warna dalam membranding, karena hal ini akan memperumit dalam penerapannya pada media tertentu seperti logo yang diterapkan diatas background gambar yang berwarna atau penerapan pada nota dengan penggunaan monocolor atau satu warna.
4 Tahap Branding Lanjutan
Setelah membentuk brand dengan baik, masih diperlukan beberapa hal untuk menyukseskan suatu kegiatan branding sehingga dapat bertahan lama dan kompetitif dalam pasar lokal dan global.
1# Menetapkan Brand Value
Dalam membangun sebuah brand, dibutuhkan brand value sebagai fondasi brand tersebut. Brand value adalah kualitas dan nilai baik yang ingin disampaikan oleh sebuah brand kepada konsumen. Brand value tersebut yang akan memaparkan pesan, karakter dan reputasi yang menjadi visi dan misi dari suatu perusahaan.
Brand value menjadikan sebuah brand dapat bertahan dalam waktu yang lama, namun tak lupa untuk berkembang ataupun beradaptasi dengan segala tantangan yang akan datang di masa depan.
Setiap tantangan diperlukan solusi yang contextual, sehingga dibutuhkan sikap tanggap dan jeli dalam melihat setiap kesempatan, perubahan zaman, dan perilaku konsumen. Dalam proses branding, diperlukan perencanaan yang matang dan waktu yang cukup.
2# Menerapkan Brand Positioning dengan Tepat
Dikutip dari Philip Kotler, brand positioning adalah tindakan merancang strategi untuk menanamkan citra dan nilai unik sebuah perusahaan di benak target konsumen.
Brand positioning bertujuan untuk memudahkan konsumen dalam mengingat secara spesifik suatu produk dan membedakannya dengan produk yang sejenis. Beberapa faktor dalam brand positioning adalah fitur, keuntungan, target market, target audience dan positioning statement.
3# Memahami Consumer Insight
Consumer insight mengambil bagian penting dalam kegiatan membranding suatu usaha.
Dengan mempelajari dan memahami kebutuhan konsumen, sebuah brand diharapkan dapat menentukan segmen mereka dan membentuk hubungan yang konsisten dengan konsumen, baik dalam hal pemasaran, penjualan, dan pelayanan.
Memahami consumer insight, sama dengan mengenal calon pelanggan maupun potential buyer, serta menjadi bahan untuk menentukan kebijakan lanjut terhadap mereka.
4# Menjalankan Brand Activation
Brand activation merupakan salah satu upaya untuk membangun interaksi antara brand dengan publik, serta menjadi bentuk dalam merealisasikan nilai-nilai yang terkandung pada brand.
Dalam brand activation, terdapat penerapan brand value (nilai), interaksi, dan experiential yang telah dibentuk dan dijalankan sesuai pedoman atau visi-misi yang ingin diwujudkan.
Penerapan Brand Value
Seperti halnya janji yang perlu dibuktikan, begitu pula brand value yang perlu diwujudkan. Untuk mempertajam nilai-nilai tersebut diperlukan pengakuan dalam bentuk reputasi dan pembedanya (distinctive).
- Interaksi. Interaksi dalam brand activation dibuat untuk mendekatkan brand dengan publik dan membangun pemahaman yang sama antara brand dengan publik. Hal ini memerlukan segmentasi yang jelas mengenai target market dan audiens yang dituju.
- Experiential. Experiential adalah penambah nilai dalam brand value, seperti halnya memberikan pengalaman atau kesan yang tak terlupakan kepada konsumen. Dengan ini, nilai tersebut akan menjadi bagian dari keseharian mereka.
Seperti halnya brand yang telah dibangun sejak puluhan tahun lalu, masih terus berkembang dan berbagi pengalaman bersama konsumen mereka. Brand activation merupakan bukti dari pentingnya mengkomunikasikan nilai dari suatu brand secara konsisten dan relevan.
Dengan pemaparan materi diatas, dapat ditarik kesimpulan mengenai seberapa penting peran branding dalam membangun sebuah usaha yang sukses!
Demikian pemaparan kami, Difitech, selaku Digital Marketing Agency & IT Solution. Apabila anda membutuhkan layanan digital marketing untuk menunjang branding bagi usaha anda, jangan ragu untuk menghubungi kami.